KAI Dorong Ketahanan Pangan dengan Peningkatan Distribusi Pupuk 155%

Jakarta, 5 Mei 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan capaian luar biasa dalam sektor logistik, dengan mencatatkan kenaikan 155% pada distribusi pupuk antara Januari hingga April 2025. Total angkutan pupuk tercatat mencapai 9.120 ton, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai 3.570 ton pada periode yang sama.
Peningkatan volume angkutan ini semakin menegaskan bahwa kereta api tidak hanya berperan dalam angkutan barang lainnya, tetapi juga menjadi kunci utama dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Angkutan pupuk, sebagai salah satu komoditas vital, kini menjadi bagian tak terpisahkan dari logistik pangan yang berkelanjutan.
“Pupuk bukan sekadar barang, ia adalah unsur kehidupan. Di balik satu karung pupuk yang kami kirimkan, ada harapan petani, panen yang ditunggu, dan pangan yang akan mengisi meja makan keluarga Indonesia,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba.
Pada bulan April 2025, angkutan pupuk juga mengalami lonjakan yang signifikan, yakni naik 239% dari 690 ton pada April 2024 menjadi 2.340 ton. Lonjakan ini sangat erat kaitannya dengan tingginya permintaan pupuk di seluruh Indonesia jelang musim tanam kedua tahun ini.
Selain efisiensi dan tepat waktu, kereta api menjadi pilihan utama karena ramah lingkungan, mengurangi kemacetan di jalan raya, dan dapat mengangkut volume besar dalam satu perjalanan. Dengan jangkauan layanan yang luas dari Sumatera hingga Jawa, distribusi pupuk dapat disalurkan secara cepat ke berbagai wilayah, termasuk daerah-daerah terpencil.
“Di tengah tantangan perubahan iklim dan ketergantungan impor pangan, kami percaya bahwa logistik yang andal untuk pupuk adalah kunci memperkuat kedaulatan pangan nasional. Di sinilah KAI mengambil peran strategis,” tambah Anne.
Hingga akhir April 2025, KAI telah mengangkut total barang sebanyak 21.601.203 ton, meningkat 3% dibandingkan tahun lalu. Pupuk menjadi komoditas penting dalam pencapaian ini, dan KAI semakin memperkuat peranannya dalam mendukung sektor pangan yang vital.
Kerja sama dengan produsen pupuk dan distributor besar yang melayani berbagai daerah pertanian di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, dan Lampung mendominasi angkutan pupuk. Keunggulan transportasi kereta api terletak pada kapasitas angkut yang besar, yang dapat mengurangi beban di jalan raya dan memastikan ketepatan waktu distribusi.
“Ke depan, kami akan terus memperluas jaringan layanan logistik pupuk, termasuk meningkatkan integrasi first mile–last mile melalui layanan multimoda,” kata Anne.
Selain itu, KAI tetap berkomitmen pada aspek keselamatan dan keamanan angkutan pupuk, mengingat sebagian pupuk mengandung bahan kimia tertentu yang memerlukan pengawasan ekstra selama proses pengiriman.
KAI berharap bahwa pencapaian ini lebih dari sekadar angka, tetapi sebagai kontribusi nyata dalam mendukung perekonomian desa, memperkuat produksi pertanian, dan membantu Indonesia mencapai kedaulatan pangan.
“Karena di rel-rel itu bukan hanya barang yang berjalan. Ada semangat membangun negeri, dari hulu ke hilir, dari sawah hingga dapur masyarakat,” tutup Anne. (Redaksi)